Kelas Medium MPV ini semakin ramai saja. Setelah kehadiran Chevrolet Orlando, kedatangan Carens pun menambah meriah segmen ini. Kini penulis mencoba untuk menghadapkan Carens ke dua rival kuatnya, Kijang Innova dan Grand Livina 1.8. Namun, Grand Livina 1.8 hanya ada pada varian X-Gear. Tampilan macho pun menjadi bonus buat Grand Livina. Jadi Carens dengan varian A/T, Kijang Innova tipe 2.0 V A/T dan GL X-Gear 1.8 A/T. Siapakah yang unggul?
TOYOTA KIJANG INNOVA 2.0 V A/T
Menjadi salah satu pelopor di kelas ini, Kijang Innova sudah jelas memiliki banyak pengalaman. Kini sudah nyaris sedasawarsa Innova hadir di Indonesia, ia tetap eksis dengan mengandalkan nama besar Toyota, kabin lega dan image Kijang Innova adalah mobil yang cukup mahal dan mewah di Toyota. Bagaimana bila disandingkan dengan GL dan Carens?
Tampilannya kembali disegarkan dengan melakukan serangkaian minor change yang dilakukan oleh dua belas anak bangsa. Ubahannya pada bumper depan dan gril yang kontroversial. Khusus tipe V, lis krom diatas tempat pelat nomor dipanjangkan dan dihiasi reflektor yang mirip Nissan Evalia. Selain itu beberapa fitur keselamatan ditambah.
Wooden panel mendominasi kabin Kijang Innova yang sudah cukup berumur. Untungnya climate control sudah menjadi standar di tipe V sejak tahun 2007. Setir dihiasi tombol audio yang tersambung ke head unit 2-DIN touch screen yang baru dirombak. Namun disini kabinnya paling lega. Sebuah nilai plus buat Kijang Innova.
|
NISSAN GRAND LIVINA 1.8 X-GEAR A/T
Gagah, muat 7 penumpang. Kalau Grand Livina X-Gear 1.8 dikategorikan sebagai SUV, maka rival terdekatnya bisa jadi Chevrolet Captiva. Bila 1.5 maka Daihatsu Terios. Namun disini ia dikategorikan sebagai Medium MPV yang memerangi Chevrolet Orlando, Kijang Innova dkk. Kini tampilannya semakin macho dengan pelek 16 inci. Sama dengan Carens yang sudah mengadopsi pelek 16 inci. Oh ya, kehadiran Grand Livina X-Gear di Indonesia adalah world premiere alias debut.
Tidak banyak jejak Livina X-Gear lama di buritan. Paling persamaannya hanya penempatan plat nomor di bumper. Ada yang menyebut buritan All New Livina mirip Angry Birds, hihihi. Lampu horizontal khas Eropa itu cukup unik dan eye-catching di jalan. Klaim Nissan GL baru lebih irit 13 persen dibanding pendahulunya. Entah berlaku buat varian 1.8 atau tidak.
Wooden panel mengilap menggantikan wooden panel yang dof pada GL lama. Kini head unit sudah bermonitor dan dapat memutar DVD. Setirnya berdesain identik dengan milik All New Serena. Lebih modern dan membulat.
Pada tipe X-Gear 1.8 telah disematkan sistem keyless entry, jadi masuk mobil hanya perlu memencet tombol dan menyalakan mesin hanya memutar sebuah tuas, bukan kunci. Dengan syarat kunci atau smart key masih ada di kantong atau tas.
Sistem AC masih sama, tidak ada lubang AC di atap seperti halnya Kijang Innova. Sistem AC dibelakang mengandalkan lubang AC yang ada di konsol tengah. Namun embusan yang cukup kencang membuat dingin merata di setiap baris. Itu juga didukung bentuk atap yang melengkung.
KIA CARENS 2.0 A/T
Kia Mobil Indonesia memasarkan Carens dengan tema 'Breaktrough' atau terobosan. Jadi kira-kira Carens adalah terobosan baru bagi keluarga Indonesia yang bosan dengan Kijang Innova, Avanza, Grand Livina, dkk. Betul itu. Carens menawarkan desain khas Eropa, fitur yang katanya hanya hadir pada mobil Rp 300 jutaan, praktis, kabin lega, dan yang pasti 7-seater.
Desainer Peter Schreyer mendesain mobil yang punya nama lain Rondo ini lebih ramping dan pastinya khas Eropa. Di luar negeri ada varian dengan panoramic roof, sayang tidak hadir di Carens lokal. Peleknya berukuran 16 inci dengan desain yang serasi dengan bodi Carens.
Dasbornya memiliki desain yang terbaik di sini, futuristik dan modern. Kabinnya juga cukup lega. Seperti Grand Livina, konsol AC ditempatkan di tengah kursi depan. Head unitnya lebih sederhana daripada versi luar negeri, tidak ada monitor yang dapat menampilkan navigasi dan kamera parkir. Namun tetap mampu memutar lagu lewat iPod, Bluetooth, MP3 dan USB.
|
Kijang Innova 2.0 V A/T
|
Grand Livina X-Gear 1.8 A/T
|
Carens 2.0 A/T
|
Mesin
|
1.998 cc 136 dk
|
1.798 cc 126 dk
|
1.999 cc 152 dk
|
Torsi
|
182 Nm
|
177 Nm
|
194 Nm
|
0-100 km/jam
|
14,3 detik
|
10,75 detik
|
N/A
|
Konsumsi BBM dalam kota/tol
|
8,5/12,5 km/l
|
10,5/15,1 km/l
|
N/A
|
Transmisi
|
4-speed AT/RWD
|
4-speed AT/FWD
|
6-speed AT/FWD
|
Panjang x Lebar
|
4585 x 1775 mm
|
4540 x 1735 mm
|
4525 x 1805 mm
|
Tinggi x Wheelbase
|
1750 x 2750 mm
|
1650 x 2600 mm
|
1610 x 2750 mm
|
Ground Clearence
|
200 mm
|
175 mm
|
151 mm
|
Harga
|
Rp 301,05 juta
|
Rp 260,5 juta
|
Rp 270,5 juta
|
|
Kijang Innova
|
Grand Livina
|
Carens
|
Harga
|
65
|
85
|
80
|
Performa
|
80
|
85
|
90
|
Pengendalian
|
75
|
90
|
85
|
Kenyamanan
|
80
|
80
|
80
|
Konsumsi BBM
|
80
|
80
|
85
|
Akomodasi
|
90
|
75
|
85
|
Desain Eksterior
|
80
|
90
|
95
|
Desain Interior
|
75
|
80
|
95
|
Fitur
|
80
|
85
|
85
|
Fun to Drive
|
75
|
85
|
85
|
Total
|
780
|
830
|
870
|
BACK SEAT DRIVER
Berapakah varian Grand Livina anyar?
All-New Grand Livina disajikan dengan 9 varian dengan rentang harga Rp 179-260 juta.
Kapan Kijang Innova akan disegarkan lagi?
Ada rumor kalau tahun ini juga ia akan mengalami facelift. Kalaupun tidak, tahun 2014 generasi baru Kijang, Kijang Essential akan hadir.
Manakah yang paling aman?
Kia menargetkan Carens mendapat lima bintang pada crash test Euro NCAP. Grand Livina dengan versi Eropa-nya, Note mendapatkan 4 bintang. Belum ada data crash test Kijang Innova. Tapi memang Kia hanya menyematkan satu airbag, sementara dua rivalnya mengadopsi airbag ganda.
1. KIA CARENS 2.0 A/T
+ Desain, performa, fitur
- Citra merek, nilai jual kembali
2. NISSAN GRAND LIVINA 1.8 X-GEAR A/T
+ Tampilan macho, fun to drive
- Kabin sempit, mesin terkecil
3. TOYOTA KIJANG INNOVA 2.0 V A/T
+ Citra Kijang, akomodasi
- Performa, desain kontroversial
KESIMPULAN
Pendatang baru-lah pemenangnya. Fitur, tampilan memukau dan performanya yang terbaik membantu Carens untuk menumbangkan rival-rivalnya. Si macho Grand Livina X-Gear menduduki posisi kedua. Ia cukup enak dikemudikan karena dimensinya yang kecil diantara yang lain. Sementara si legenda Kijang Innova mesti puas berada di posisi pecundang. Salah satu musababnya adalah performanya yang terlemah. Selain itu harganya telah mencapai 'kepala tiga'.