Sponsors

Minggu, 09 Maret 2014

First Impression : Honda Brio Satya S


Honda meluncurkan Brio Satya demi menghadang laju Agya dan Ayla yang telah diperkenalkan sebelumnya. Dengan harga mulai dari Rp 106 juta, ini merupakan Honda termurah pada dekade ini di Indonesia. Apakah valuenya sebanding dengan harganya?

Disini kami mereview Brio Satya tipe S dengan harga Rp 111 juta dengan aksesori opsional yaitu gril hitam-putih. Dari penampilan, Brio Satya S terlihat lebih baik daripada Brio S CBU dengan hendel pintu sewarna bodi. Walaupun pelek besi hitam dengan dop penghias tetap melekat pada Brio Satya ini.
Di belakang, Honda memasang banyak emblem yang membuat buritan Brio Satya terlihat rame. Ada tulisan ‘Honda Prospect Motor’,  ‘Brio Satya S’, ‘i-VTEC’ dan tak lupa logo mawar berbentuk pesegi. Emblem yang disebutkan pertama dan terakhir wajib dipasang di mobil LCGC.


Di dalam, tak banyak perbedaan dibandingkan Brio CBU, Brio 1.2 bahkan Mobilio.  Sebenarnya bukan selera banyak orang. Apalagi warna beige dan hitam rasanya kurang cocok dengan Brio. Kami harap di facelift brikutnya Honda memberi warna interior hitam seluruhnya.

Satu hal yang mengganggu yaitu headrest yang menyatu pada jok sehingga tak bisa diatur ketinggiannya. Namun ada bagusnya, karena bentuknya mirip jok semi-bucket.

Pada tipe Satya S dipasang head unit 1-DIN yang berdesain membosankan dan berfitur minim. Kalau anda ingin meminang Brio Satya S, kami sarankan untuk mengganti head unitnya.

Di kabin belakang, legroom dan bagasi kurang lega. Wajar karena Brio dibuat kecil dengan panjang 3,6 meter. Namun baiknya, visibilitas ke belakang baik akibat penggunaan kaca belakang besar.

Honda memilih untuk mencangkokkan mesin 1.198 cc 88 dk yang merupakan mesin tercanggih di kelas LCGC berkat penggunaan katup variabel i-VTEC. Mesin tersebut juga merupakan mesin yang paling berenaga dan paling irit, tentunya dengan bantuan i-VTEC.


Ada enam pilihan warna yaitu putih, hitam, silver, merah, oranye dan abu-abu. Tak ada warna biru dan warna khas Brio, hijau pada Brio CKD. Hal ini disebabkan sudah tak tersedianya cat tersebut di pabrik Honda di Karawang. Itulah sebabnya Brio Sports yang notabene CBU dari Thailand masih memiliki pilihan warna hijau.

Oh ya, bagi peminat LCGC matik, Brio Satya tak memiliki tipe berpersneling otomatis. Bila tetap ingin Brio matik, ada Brio 1.2 tipe S dengan harga Rp 133 juta dan tipe E Rp 138 juta.
Mau lebih bertenaga? Pilih Brio Sports. CBU dari Thailand, bermesin 1.339 cc 100 hp namun harganya jauh diatas Satya yaitu Rp 172-182 juta.

Kalau masih tertarik dengan Satya, kami merekomendasikan tipe E karena fiturnya lebih lengkap hanya dengan menambah Rp 6 juta. Foglamp, wiper belakang, head unit 2-DIN, pelek alloy dan lain-lain telah hadir di Satya E.

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar