Produsen mobil selalu bekerja keras untuk mendatangkan cara-cara baru untuk menjual produk mereka. Ini berarti mencari cara untuk membuat kendaraan yang lebih hemat bahan bakar, ramah lingkungan, estetis, efektif biaya, dan aman bagi konsumen. Konsep daytime running lights, juga dikenal sebagai DRL, adalah salah satu kemajuan yang dirancang untuk meningkatkan keselamatan.
Teknologi tersebut pada awalnya dikembangkan pada pertengahan abad ke-20, tapi itu tidak dipakai sampai sekitar 10 tahun kemudian dengan Finlandia menjadi negara pertama yang melakukan instalasi DRL pada kendaraan secara hukum pada tahun 1972. Di sebagian besar wilayah utara dunia, mereka memiliki sinar matahari yang kurang dibandingkan dengan daerah dekat dengan garis khatulistiwa, sehingga saat siang mereka gelap. Di daerah-daerah seperti Alaska, Rusia, Kanada dan Eropa Utara, pelaksanaan DRL adalah perbaikan keamanan utama, terutama selama bulan-bulan musim dingin, karena kendaraan jauh menjadi lebih terlihat. Lima tahun setelah Finlandia mendirikan hukum mereka, Swedia juga mengikuti.
Tak lama setelah itu, Kanada dan banyak negara Eropa menerapkan undang-undang yang membutuhkan penggunaan lampu daytime running. Pada 1990-an, negara-negara seperti Denmark dan Hungaria juga ikutan. Amerika Serikat tidak ikut-ikutan mengadopsi hukum DRL, tetapi mereka mengimpor mobil dari produsen yang telah menerapkan daytime running lights pada 1990-an. Mobil produsen utama, General Motors, memutuskan pada pertengahan tahun 1990 bahwa beberapa model mobil pertama di Amerika Serikat yang akan menerapkan lampu safety tersebut adalah Subaru, Chevrolet, Volvo dan Volkswagen.
Para peneliti telah menemukan bahwa penggunaan DRL dapat mengurangi frekuensi kecelakaan mobil antara 5 dan 35 persen. Persentase ini tergantung pada lokasi penggunaan running light. Seperti disebutkan sebelumnya, negara-negara dengan sinar matahari kurang memperoleh keuntungan dari penggunaan DRL. Studi menunjukkan saat lampu siang tersebut bekerja, ia mengurangi jumlah tabrakan dan kecelakaan lainnya.
Ada empat gaya yang berbeda dari si DRL itu. Ada low-beam light, dimmed high beam, lampu menyala stabil dan dedicated DRL. Negara-negara Eropa cenderung bersandar terhadap penggunaan lampu low-beam yang tetap secara konsisten setelah mesin mobil sedang berjalan. Negara-negara Skandinavia adalah yang pertama untuk menerapkan lampu daytime running khusus yang kerja yang berbeda dari lampu menyala stabil yang berjalan terus-menerus tanpa saklar manual. DRL bekerja sendiri dari sistem lampu mobil.
Salah satu kesalahpahaman umum tentang lampu siang itu kalau menyalakan DRL cuma membuang-buang aki atau menambah pengeluaran BBM. Kini, DRL berbasis LED digunakan secara ekstensif karena mereka hanya membutuhkan 5 sampai 10 watt. Hal ini mengurangi tingkat ketegangan pada accu mobil dan juga mengurangi konsumsi bahan bakar mobil. Selain itu, DRL LED berbasis lebih tahan lama dan lebih lama daripada lampu biasa. Salah satu kelemahan DRL, mereka bekerja setiap saat dan model yang membuat Anda tidak dapat mematikannya secara manual. Juga, mode high-beam dari DRL dapat terlalu terang. Ada kasus pada siang hari di mana Anda secara fisik perlu menyalakan lampu biasa juga, misalnya dalam kondisi berkabut atau badai, karena lampu DRL tidak cukup untuk membuat Anda melihat mobil lain dan pejalan kaki.
Banyak negara di seluruh dunia telah menerapkan lampu siang hari itu ke dalam pembuatan kendaraan mereka dan juga membutuhkan penggunaan mereka oleh hukum. Sementara Amerika Serikat merekomendasikan menggunakan DRL dan mengakui nilai keselamatan mereka, namun mereka belum mengadopsi hukum untuk sementara waktu. Terlepas dari hukum berada di tempat manapun, keuntungan keselamatan tetap tak terbantahkan.
Sumber: http://EzineArticles.com
Selasa, 09 April 2013
Manfaat Daytime Running Lights (DRL)
0 Comments